Selasa, 03 Januari 2017

Sepak Bola Era-90an: Best IX Rui Costa

Rui Costa Pemain Sepak Bola Era-90an Punggawa saat Portugal menjadi Juara Piala Dunia U-20 pada tahun 1991. Bersama Figo, Couto dan Kiper Baia. Rui Costa yang sukses bersama Benfica, Fiorentina serta Ac Milan. Playmaker hebat di Sepak Bila Era-09an menyusun Pemain Terbaik Versinya dengan menggunakan formasi 4-2-3-1


Sepak Bola Era-90an
(Vitor Baia)
“Saya tidak lupa menyebut Toldo dan Dida, tapi Baia adalah pilihan utama saya untuk kiper. Saya hanya bermain bersamanya saat membela Portugal,” kata Costa. 


Sepak Bola Era-90an
(Cafu)
“Cafu adalah pemain yang saya pilih untuk menempati bek sayap kanan. Dia adalah rekan setim saya di Milan yang bermain untuk Brasil,” kata Costa. 


Sepak Bola Era-90an
(Alessandro Nesta)
“Nesta adalah rekan setim saya di AC Milan. Nesta mungkin salah satu pemain elegan yang saya mainkan. Dia sangat cepat, memiliki akselerasi dan memiliki cara untuk bertahan,” kata Costa. 

Sepak Bola Era-90an
(Mozer)
“Dia merupakan teman saya di Benfica. Dia merupakan salah satu pemain belakang yang saya kagumi. Sebab, dia memiliki kemampuan dan terlahir sebagai pemenang,” kata Costa. 

Sepak Bola Era-90an
(Paolo Maldini)
“Ketika saya bermain dengannya di AC Milan, dia sudah memenangkan semuanya. Namun, setiap hari Maldini memperlihatkan bahwa dia memiliki hasrat untuk terus menang dan ini memompa semangat pemain lainnya,” ujar Costa.  

Sepak Bola Era-90an
(Andrea Pirlo)
“Dia datang ke Milan dan bermain sebagai gelandang serang dan berakhir sebagai pemain terbaik dunia di posisi enam. Dia mungkin salah satu pemain berteknik yang pernah bermain dengan saya,” katanya.  

Sepak Bola Era-90an
(Paulo Sousa)
“Paulo pemain yang pintar membaca taktik permainan. Dia memiliki kemampuan untuk memahami dan mengantisipasi apa yang terjadi dalam sebuah pertandingan,” kata Costa. 

Sepak Bola Era-90an
(Luis Figo)
“Figo memenangkan penghargaan Ballon d’Or ketika saya menjadi rekan setimnya. Dia mungkin salah satu pemain sayap yang pernah saya lihat,” kata Costa. 

Sepak Bola Era-90an
(Ricardo Kaka)
“Kaka datang ke Milan saat masih muda dan saya nyaris pensiun. Setiap pemain yang akan pensiun tentu ingin penggantinya adalah seorang pemain hebat,” kata Costa. 

Sepak Bola Era-90an
(Cristiano Ronaldo)
“Sudah jelas Cristiano Ronaldo. Apa yang membuat saya kagum adalah etos kerjanya. Dia sudah melakukannya sejak masih kecil,” kata Costa. 

Sepak Bola Era-90an
(Gabriel Omar Batistuta)
“Saya akan memilih pemain yang pernah bermain dengan saya, Batistuta. Kami juga bersahabat baik di dalam dan luar lapangan,” katanya. 
“Dari semua penyerang yang pernah bermain dengan saya, dia sangat jago dalam mencetak gol. Dia bisa mencetak gol dari mana saja. Tendangan bebas, sundulan, penalti, dari luar area, punggung, bahu, dan tumit,” sambungnya.  
  

Selasa, 27 Desember 2016

Sepak Bola Era-90an - Temperamen Tim - Starting IX

Sepak Bola Era-90an punya Tim Temperamen yang saya susun sesuai rekan jejak sepakbola yang saya ikuti mulai dari Sepak Bola Era-90an sampai pertengahan 2000-an. Silahkan di baca, jika setuju atau ada tambahan, komen di bawah.

Sepak Bola Era-90an
1. Oliver Kahn
Di bawah mistar gawang kita perlu sosok Oliver Kahn, Kiper legendaris dari Jerman yang lama berkarir di Bayen Munchen. Jika Oliver Kahn bermain, saya kira tidak ada penyerang yang berani berkonfrontasi dengan kiper bertemperamen satu ini. Pelatih tak perlu was-was. 


Sepak Bola Era-90an
3. Pepe
Posisi Bek Kanan saya perlu Pepe, pemain berkebangsaan portugal, yang lama merumput di Real Madrid, selain jago menjaga pertahanan, pemain ini bermain seperti berkelahi. mengintimidasi lawan, menanduk lawan sampai menendang lawan jika emosinya sudah memuncak. Penyerang berwajah imut, takkan sanggup melawannya.


Sepak Bola Era-90an
6. Stam
Jaap Stam, Tinggi besar, piawai menghadang lawan pada massanya. Pemain Temperamen yang banyak memenangkan kejuaraan bersama Man. United. yang saya ingat Stam pernah berkonfrontasi dengan Ibrahimovic, Patrick Viera. Kira perlu memasangnya di jantung pertahanan. 


Sepak Bola Era-90an
23. Materazzi
Pemain-pemain Italia dikenal pandai mengelabuhi wasit, serta piawai memprovokasi lawan. Zidane sampai menanduk materazzi setelah di provokasi Matrix di Final Piala Dunia 2006. Materazzi jadi patner yang pas untuk Jaap Stam di jantung pertahanan. Dijamin penyerang lawan sulit untuk menahan emosinya jika sudah di provokasi.


Sepak Bola Era-90an
11. Mihajlovic
Lihatlah foto tersebut, sudah jadi pelatih pun Mihajlovic masih bertemperamen tinggi. Miha cocok di posisi kiri pertahanan, Legenda Lazio serta InterMilan ini pandai mengeksekusi bola mati, Miha dapat memprovokasi lawan ketika dibutuhkan.


Sepak Bola Era-90an
11. Effenberg
Steffen Effenberg mantna kapten Bayern Munchen yang memenangkan Liga Champion 2001. Gelandang serang yang gampang terpancing emosinya, Fernando Hierro, Raul Gonzales dan pemain lainnya pernah berkonfrontasi dengannya. dengan skill yang dibutuhkan, ia cocok di pasang sebagai gelangan serang.


Sepak Bola Era-90an
16. Roy Keane
Mantan Kapten Rep. Irlandia serta Man. United saat aktif bermain memiliki ketegasan terhadap wasit, lawan maupun kawan. Dengan sikap temperamennya Roy Keane beberapa kali terlibat keributan di dalam pertandingan. Alan Shearer, Gareth Southgate serta sang musuh abadi di dalam lapangan Patrick Viera (Arsenal). Duel Man. United Vs Arsenal yang saya tonton selalu seru jika ada Roy Keane dan Patrick Viera, yang tidak dapat saya temukan saat ini. Roy Keane Pas di Posisi gelandang bertahan.


Sepak Bola Era-90an
8. Gattuso
Gelandang bertenaga kuda peraih World Cup 2006 serta sederet gelar Internasional bersama AC Milan. Gattuso menjadi orang terdepan ketika ada keputusan wasit yang merugikan timnya, Orang pertama yang memutus serangan lawan, Ibaratnya di liga indonesia di sebut sebagai gelandang pengangkut air. Temperamen yang tinggi, dengan ekspresi yang meledak ledak. Edgar Davids, Poulsen, Joe Jordan pernah bersitegang dengannya. Gattuso bisa mengisi pos gelandang kanan dan bermain agak ke dalam. Profile Gattuso


Sepak Bola Era-90an
17. Joey Barton
Foto tersebut diambil pada saat Joey Barton muda membela Man. City. Joey Barton cocok untuk posisi kiri permainan serta menusuk ke pertahanan lawan. Agar bek-bek lawan merasakan aksi Barton entah dengan pukulan atau tendangan. Barton sepertinya tak pernah lepas dari temperamen tingginya. di Newcastle ia berkelahi dengan teman satu timnya Lee Bowyer, di pertandingan terakhir liga saat memperkuat QPR, melawan Man City, dia memukul Tevez, Menendang Aguero dan mendapatkan kartu merah. Di Marseille ia berkonfontasi dengan Ibrahimovic pada saat jumpa PSG. jika Barton tidak membuat ulah, mungkin tangan dan kakinya gatal.


Sepak Bola Era-90an
7. Cantona
King Cantona, legenda Man. United yang melayangkan tendangan kung-fu ke fans Cystal Palace bernama Matthew Simmons. Dengan sikapnya yang arogan, Provokatif. Cocok untuk mengisi satu posisi di lini serang Temeperamen Tim.

Sepak Bola Era-90an
10. Di Canio
Pemain dengan temperamen tinggi yang cocok berpasangan dengan King Cantona di lini serang, malang melintang di Liga Inggris dan Italia. Walau temperamen tinggi Di Canio pernah bersikat Fair Play saat ia berseragam Westham. Ketika Kiper Everton terkena Cidera dan open play, ia menangkap bola hasil umpan rekan setimnya, setidaknya jika pertandingan terus berlanjut, Di Canio bisa mencetak Gol dengan mudah.

Rabu, 21 Desember 2016

Sepak Bola Era-90an - Profile: Gennaro Gattuso

Sepak Bola Era-90an: Pertama kali melihat ia bermain di AC Milan, saya berfikir orang ini tempramental, meledak-ledak dalam pertandingan, tak pernah lelah menjaga setiap sudut lapangan. Pemain Asal Italia yang juga turut menjuarai Piala Dunia 2006. Gennaro Gattuso berjiwa spartan, bernafas kuda terlihat tak pernah lelah selama 90 menit permainan.
Bisa dikatakan itu efek masa muda Gattuso yang pernah bermain di Liga Skotlandia bersama Rangers. Liga yang mengandalkan fisik yang prima. Gattuso di AC Milan bertugas di sisi kanan dan main lebih ke dalam, Tugas Gattuso sebagai Pemutus serangan lawan. Ia di takuti lawan, di segani kawan. Penopang pemain kreatif seperti Pirlo, Seedorf, Kaka pada masanya. 

Sepak Bola Era-90an
(World Cup 2006)


Gattuso yang dikenal dengan permainan kerasnya, ekspresif, gampang naik darah pernah bersitegang dengan Edgar Davids, Emerson, Nedved, Poulsen, C. Ronaldo, Peter Crouch, sampai asisten pelatih Tottenham Hospurs, Joe Jordan pada pertemuan di Liga Champion 2010/11. Gattuso yang pernah menjabat sebagai Kapten AC Milan, sering pula berargumen dengan wasit, jika ia pikir keputusan wasit tersebut merugikan timnya.

13 Musim bersama AC Milan, Gattuso di sebut salah satu legenda Milan di era 2000-an. Memenangkan Scudetto, Liga Champion, UEFA Super Cup, Coppa Italia, Super Coppa Italia, Fifa Club World Cup. Gelar Individu seperti Best World Cup 2006, Top 10 Players 2006 juga pernah ia raih. Gattuso meninggalkan Milan pada akhir musim 2011-12 berbarengan dengan para Legenda AC Milan lainnya: Inzaghi, Zambrotta, Nesta, Seedorf, perpisahan di San Siro saat itu sangat haru, Milan Sudah seperti Keluarga untuk para pemain yang pernah bermain di dalamnya. Saat ini Gattuso Melatih Klub Liga Italia, Pisa. Menurut saya musim ini pemain yang bertipe seperti Gattuso ada pada Jurja Kucka, pemain asal Slovakia.

Sepak Bola Era-90an
(Champion League, 2007)

Selasa, 20 Desember 2016

Sepak Bola Era-90an - Profile: George Weah


Sepak bola Era-90an
(Weah dan Ballon d'Or, 1995)

Sepak Bola Era-90an: Pemain Afrika Pertama dan satu-satunya hingga saat ini (2016), yang meraih Gelar Pemain Terbaik Dunia / Ballon d'Or, Weah mendapatkan penghargaan tersebut kala berseragam AC Milan di tahun 1995. Prestasi Weah di tahun tersebut berhasil mengantarkan Milan menjuarai Liga Italia. Weah menjadi pelopor penyerang tajam asal Benua Afrika pada dekade 90-an. sebelum ada penyerang macam Samuel Eto'o, Didier Drogba serta Emmanuel Adebayor yang hadir pada generasi tahun 2004 ke atas.

Sepak bola Era-90an
(Weah memimpin Tim Nasional Liberia)

George Weah berwarga negara Liberia. Ia sempat mencalonkan diri menjadi Presiden Liberia pada Pemilu 2005. Weah yang populer di negara Liberia tidak mampu membawa ia memenangi Pemilu dan gagal menjadi Presiden Liberia.Weah memenangi penghargaan pemain terbaik Afrika sebanyak tiga kali, yaitu pada tahun 1989, 1994 serta 1995.

Sepak bola Era-90an
(Weah Muda saat berseragam PSG)

Awal karir di eropa weah merumput di Monaco serta PSG, Perancis. di kedua klub tersebut Weah berhasil mencetak gol sebanyak 79 gol. di Monaco dan PSG weah cukup berprestasi, membuat AC Milan tertarik merekrutnya pada tahun 1995. 

Sepak bola Era-90an
(Nomor Punggung 9 pada saat di AC Milan)

Selama 5 musim di Italia, Weah membantu AC Milan dalam urusan mencetak gol ke gawang lawan sebanyak 46 dari 114 pertandingan serta meraih 2 Scudetto pada tahun 1995-96 dan 1998-99. setelah merumput di AC Milan, Weah pindah ke Inggris memperkuat Chelsea dan Man. City. Weah memutuskan pensiun pada tahun 2001, klub terakhir yang ia bela ada Marseille, Perancis. Salah satu penyerang tangguh dan sukses dari benua Afrika pada era 90-an.

Sepak Bola Era-90an - Profile: Ronaldo Luís Nazário de Lima

Sepak bola Era-90an
(Final UEFA Cup 1998)

Sepak Bola Era-90an: Ini adalah momen yang masih melekat di kepala saya hingga sekarang, extra / opening yang selalu di tayangkan program sepakbola era 90-an, Planet Football. waktu itu ditayangkan stasiun TV RCTI. Pemain paling fenomenal di muka bumi pada saat itu dengan hebatnya mengocek Kiper S.S. Lazio, Marchegiani pada Final UEFA Cup 1998. ya Ronaldo kala itu membantu Inter Milan mengalahkan Lazio dengan skor 3-0.

Sepak bola Era-90an
(Ronaldo Muda di PSV Eindovend, Belanda)

Ronaldo muda mengawali karir di klub Cruizero kemudian pindah ke PSV Eindovend. Di PSV Ronaldo menjadi pemain muda yang menjulang karirnya, rajin mencetka gol menjadikan ia sebagai Top Skor Eredivise 1994-95, Ronaldo berpetualang ke Barcelona setelah 2 tahun di PSV Eindovend. di Barcelona Ronaldo berhasil menjuarai Copa Del Rey, UEFA Cup serta Super Copa de Espana.

Sepak bola Era-90an
(Ronaldo Berseragam Real Madrid dan Barcelona)

Ronaldo sering terkena tekel-tekel kasar dari para bek lawan. Saat pindah ke Inter Milan, Ronaldo sempat tidak bermain selama satu musim, tepatnya pada musim 2000-01 akibat cedera tendon parah yang ia derita. Ronaldo adalah salah satu dari sedikit pemain yang bermain pada 2 kesebelasan yang mempunyai rivalitasa panjang. Ia memperkuat Barcelona 1996-1997 dan Real Madrid 2002-2007, Inter Milan 1997-2002 dan AC Milan 2006-2008.

Sepak bola Era-90an
(Ronaldo, AC Milan)

Bersama Brazil Ronaldo menjuarai Piala Dunia tahun 1994 dan 2002 serta Runner-up tahun 1998, Copa Amerika 1997, 1999  serta Runner-up tahun 1995. Ronaldo menjadi pencetak gol terbanyak di seluruh gelaran Piala Dunia (15 Gol) sebelum rekor tersebut di patahkan M. Klose, Jerman (16 Gol) pada gelaran Piala Dunia 2014 di Brazil.

Sepak bola Era-90an
(Ronaldo, Piala Dunia 2002)

Jumat, 16 Desember 2016

Sepakbola asia - Profile: Hidetoshi Nakata

Sepak bola Era-90an: Hidetoshi Nakata pemain Jepang yang cukup bersinar di akhir tahun 90-an. Mengawali karir di Jepang bersama klub Bellmare Hiratsuka pada tahun 1995 kemudian nakata menyebrang ke klub Italia Perugia setelah Piala Dunia 1998.

Sepak bola Era-90an
(Nakata di Piala Dunia 1998, Melawan Argentina)

Nakata menjadi pemain asal jepang ke-2 yang bermain di Liga Italia setelah Kazuyoshi Miura di Genoa pada tahun 1994. Karirnya cukup melonjak di Perugia, Selama 1 setengah musim Nakata bermain sebanyak 48 pertandingan dan mencetak 12 gol. 

Sepak bola Era-90an
(Nakata saat bermain di Perugia)

Tahun 2000 AS Roma merekrut Nakata untuk pindah ke Ibu Kota Italia. Momen yang selalu teringat adalah ketika Roma tertinggal 2-0 oleh Juventus, Nakata masuk menggantikan Pangeran, Kapten Roma Totti. Nakata merebut bola berlari ke depan sampai jarak 30 meter dari gawang, ancang-ancang BOOM.... Nakata menedang sangat keras tanpa bisa di bendung oleh kiper Juventus saat itu Van Der Sar, Roma memperkecil kedudukan menjadi 2-1. Di akhir pertandingan sekali lagi Nakata menendang ke arah gawang dari luar kotak pinalti, bola berhasil di halau Van Der Sar, Bola mengarah ke montella, bola langsung di cocoran Montella dan Goaaal.... Skor menjadi 2-2 untuk kedua kesebelasan. Dia akhir laga Montella, Totti memeluk Nakata. Pada akhir musim 2000-01 AS Roma menjuarai Liga Italia, Nakata Menjadi Pemain Asia pertama yang dapat menjuarai Liga Italia.

Sepak bola Era-90an
(Nakata bersama Batistuta)

Satu setengah musim bersama AS Roma Nakata pindah ke AC Parma, di Parma nakata memenangkan Coppa Italia 2001-02. setelah dari AC Parma Nakata sempat bermain di Bologna, Fiorentina dan Bolton Wanderers Inggris. Pemain yang sempat dijuluki David Beckham dari Asia Pensiun di usia 29 Tahun pada tahun 2006.


Sepak bola Era-90an
(David Beckham From Asian & The Real David Beckham)

Kamis, 15 Desember 2016

Sepak Bola Era-90an - Profile: Selamat Ulang Tahun Ke-117 AC Milan

Sepak bola Era-90an

Selamat Ulang Tahun AC Milan - 117 Th
Klub tersukses nomor 2 di dunia bersama
Boca Junior (Argentina), 18 Gelar International,
di bawah Al Ahly (Mesir), 19 Gelar International

7 Champion League
5 Super Uefa Cup
2 Uefa Cup
3 Intercontinetal Cup
1 Fifa Club World Cup


Best XI Versi Penulis (4-4-2):

1. Rossi (GK)

5. Costacurta
13. Nesta
6. Baresi
3. Maldini

8. Gattuso
21. Pirlo
10. Boban
27. Serginho

9. Inzaghi
7. Shevchenko

Allenatore: Carlo Ancelotti