Sepak Bola Era-90an punya Tim Temperamen yang saya susun sesuai rekan jejak sepakbola yang saya ikuti mulai dari Sepak Bola Era-90an sampai pertengahan 2000-an. Silahkan di baca, jika setuju atau ada tambahan, komen di bawah.
1. Oliver Kahn
Di bawah mistar gawang kita perlu sosok Oliver Kahn, Kiper legendaris dari Jerman yang lama berkarir di Bayen Munchen. Jika Oliver Kahn bermain, saya kira tidak ada penyerang yang berani berkonfrontasi dengan kiper bertemperamen satu ini. Pelatih tak perlu was-was.
3. Pepe
Posisi Bek Kanan saya perlu Pepe, pemain berkebangsaan portugal, yang lama merumput di Real Madrid, selain jago menjaga pertahanan, pemain ini bermain seperti berkelahi. mengintimidasi lawan, menanduk lawan sampai menendang lawan jika emosinya sudah memuncak. Penyerang berwajah imut, takkan sanggup melawannya.
6. Stam
Jaap Stam, Tinggi besar, piawai menghadang lawan pada massanya. Pemain Temperamen yang banyak memenangkan kejuaraan bersama Man. United. yang saya ingat Stam pernah berkonfrontasi dengan Ibrahimovic, Patrick Viera. Kira perlu memasangnya di jantung pertahanan.
23. Materazzi
Pemain-pemain Italia dikenal pandai mengelabuhi wasit, serta piawai memprovokasi lawan. Zidane sampai menanduk materazzi setelah di provokasi Matrix di Final Piala Dunia 2006. Materazzi jadi patner yang pas untuk Jaap Stam di jantung pertahanan. Dijamin penyerang lawan sulit untuk menahan emosinya jika sudah di provokasi.
11. Mihajlovic
Lihatlah foto tersebut, sudah jadi pelatih pun Mihajlovic masih bertemperamen tinggi. Miha cocok di posisi kiri pertahanan, Legenda Lazio serta InterMilan ini pandai mengeksekusi bola mati, Miha dapat memprovokasi lawan ketika dibutuhkan.
11. Effenberg
Steffen Effenberg mantna kapten Bayern Munchen yang memenangkan Liga Champion 2001. Gelandang serang yang gampang terpancing emosinya, Fernando Hierro, Raul Gonzales dan pemain lainnya pernah berkonfrontasi dengannya. dengan skill yang dibutuhkan, ia cocok di pasang sebagai gelangan serang.
16. Roy Keane
Mantan Kapten Rep. Irlandia serta Man. United saat aktif bermain memiliki ketegasan terhadap wasit, lawan maupun kawan. Dengan sikap temperamennya Roy Keane beberapa kali terlibat keributan di dalam pertandingan. Alan Shearer, Gareth Southgate serta sang musuh abadi di dalam lapangan Patrick Viera (Arsenal). Duel Man. United Vs Arsenal yang saya tonton selalu seru jika ada Roy Keane dan Patrick Viera, yang tidak dapat saya temukan saat ini. Roy Keane Pas di Posisi gelandang bertahan.
8. Gattuso
Gelandang bertenaga kuda peraih World Cup 2006 serta sederet gelar Internasional bersama AC Milan. Gattuso menjadi orang terdepan ketika ada keputusan wasit yang merugikan timnya, Orang pertama yang memutus serangan lawan, Ibaratnya di liga indonesia di sebut sebagai gelandang pengangkut air. Temperamen yang tinggi, dengan ekspresi yang meledak ledak. Edgar Davids, Poulsen, Joe Jordan pernah bersitegang dengannya. Gattuso bisa mengisi pos gelandang kanan dan bermain agak ke dalam. Profile Gattuso
17. Joey Barton
Foto tersebut diambil pada saat Joey Barton muda membela Man. City. Joey Barton cocok untuk posisi kiri permainan serta menusuk ke pertahanan lawan. Agar bek-bek lawan merasakan aksi Barton entah dengan pukulan atau tendangan. Barton sepertinya tak pernah lepas dari temperamen tingginya. di Newcastle ia berkelahi dengan teman satu timnya Lee Bowyer, di pertandingan terakhir liga saat memperkuat QPR, melawan Man City, dia memukul Tevez, Menendang Aguero dan mendapatkan kartu merah. Di Marseille ia berkonfontasi dengan Ibrahimovic pada saat jumpa PSG. jika Barton tidak membuat ulah, mungkin tangan dan kakinya gatal.
7. Cantona
King Cantona, legenda Man. United yang melayangkan tendangan kung-fu ke fans Cystal Palace bernama Matthew Simmons. Dengan sikapnya yang arogan, Provokatif. Cocok untuk mengisi satu posisi di lini serang Temeperamen Tim.
10. Di Canio
Pemain dengan temperamen tinggi yang cocok berpasangan dengan King Cantona di lini serang, malang melintang di Liga Inggris dan Italia. Walau temperamen tinggi Di Canio pernah bersikat Fair Play saat ia berseragam Westham. Ketika Kiper Everton terkena Cidera dan open play, ia menangkap bola hasil umpan rekan setimnya, setidaknya jika pertandingan terus berlanjut, Di Canio bisa mencetak Gol dengan mudah.